Membedakan Cenderawasih Jantan dan Betina Beserta Jenisnya

Burung Cendrawasih masuk ke dalam anggota Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Burung ini ditemukan di Indonesia bagian timur, seperti selat Torres, Papua Nugini dan Australia bagian timur.

Burung Cendrawasih memiliki sebutan burung surga. Hal ini dikarenakan burung ini memiliki ciri khusus yang unik dan menawan. Keindahan bulu serta bentuk tubuhnya yang indah menjadi daya tariknya.

Dominasi warna bulunya membuat orang kagum saat melihatnya. Akan tetapi membedakan cenderawasih jantan dan betina memiliki ciri khusus.

Membedakan Cenderawasih Jantan dan Betina Beserta Jenisnya
burungnya.com

Membedakan Cendrawasih Jantan dan Betina

Hutan tropis adalah tempat yang banyak dipilih burung Cendrawasih untuk tinggal. Makanan yang dikonsumsi burung ini adalah dari jenis buah-buahan, serangga serta biji-bijian.

Sesuai dengan jenis kelaminnya, burung Cendrawasih dapat dibedakan dengan mudah. Saat berumur masih muda akan terasa sulit untuk membedakannya, akan tetapi jika berumur tua akan lebih mudah.

Ciri mencolok yang dapat anda lihat yaitu dari bulunya. Jika Cendrawasih jantan memiliki bulu lebih panjang dibanding betina. Bulunya akan tumbuh dengan baik, sempurna dan lengkap.

Hal ini akan terjadi saat burung berusia 7 tahun. Pada tahap seksual burung jantan akan mengalami hal tersebut pada usia 2 tahun.

Burung Cendrawasih betina tentu memiliki bulu yang lebih pendek. Usia matang burung betina berkisar antara usia 4 sampai 6 tahun. Saat usianya telah matang, burung Cendrawasih akan melakukan perkawinan.

Biasanya terjadi perkawinan saat bulan September hingga November. Burung Cendrawasih jantan dan betina saat masih kecil memiliki ukuran 6.3 inch dan berat 1.8 gram hingga 2.2 ons.

Ciri Khusus untuk Membedakan Cendrawasih Jantan dan Betina

Bulu Cendrawasih jantan memiliki bulu yang anggun dan menawan. Bulunya cerah dan memiliki gabungan warna hitam, putih, kuning, coklat, orange, biru, ungu, juga kemerahan.

Ukuran raja (cicinnururregius) memiliki ukuran panjang 15 cm dan berat 50 gram. Ukuran terbesar burung Cendrawasih sampai panjang 110 cm dengan berat 430 gram.

Keindahan bulu burung jantan berfungsi untuk menarik atau memikat Cendrawasih betina. Cara yang burung jantan lakukan yaitu dengan menunjukkan keindahan bulunya dengan menari-nari hingga betina terpikat.

Setiap spesiesnya burung Cendrawasih memiliki tarian yang berbeda-beda. Ada yang melakukan kegiatan bernyanyi serta ada yang bergelantungan terbalik di ranting.

Ciri-Ciri Burung Cendrawasih Dilihat dari Ekor

Membedakan Cenderawasih Jantan dan Betina
burungcantik.com

Jika dilihat dari bagian ekornya, burung Cendrawasih memiliki corak untuk membedakan penyebutannya. Jenis yang paling umum dijumpai yaitu Cendrawasih emas dengan ekor panjang.

Ekor tersebut akan tumbuh menjuntai sesuai perkembangannya. Keindahan ekor akan tampak saat burung merenggangkan sayapnya secara periodik.

Hal ini dapat anda temui dengan beragam warna. Kemiripan ekor seperti tumbuhan rotan terbelah juga menjadi ciri khas Cendrawasih.

Sedangkan ekor yang melingkar dan tampak seperti kaku memiliki tambahan warna cerah berkilau di bagian kepala dan punggung.

Pada Cendrawasih jantan memiliki bulu di bagian kepala yang mirip seperti antena. Panjang ekor hampir dua kali lipat panjang tubuhnya dengan warna biru mutiara seperti plastik bening.

Sedangkan pada burung Cendrawasih betina memiliki bulu keabu-abuan pada bagian bawah. Corak dan sisik halus dan ekornya orange mirip seperti penghisap madu.

Jenis Burung Cendrawasih di Indonesia

Indonesia memang terkenal dengan populasi jenis burung Cendrawasih yang banyak. Meski populasinya banyak, namun jenis inilah yang paling banyak ditemui.

1. Cendrawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus)

Jenis burung Cendrawasih ini memang mirip dengan burung gagak. Memiliki ukuran sedang dengan panjang 34 cm.

Memiliki warna bulu gelap, paruhnya hitam, serta tekstur bulu yang lembut seperti sutra. Pada bagian warna matanya merah karmin dengan suara panggilan yang mengingatkan pada gonggongan anjing.

Burung jenis ini memiliki kemiripan jantan dan betinanya. Bedanya hanya pada segi ukuran betina lebih besar dibanding jantan. Cendrawasih gagak bersifat monogami dan endemik di hutan kepulauan Maluku.

2. Cendrawasih Bidadari Halmahera (Semioptera wallacei)

Burung Cenderawasih ini memiliki ukuran sedang kira-kira 28 cm dengan warna coklat zaitun. Burung ini masuk anggota genus Semioptera.

Ciri burung Cendrawasih jantan memiliki mahkota warna ungu dan ungu pucat mengkilap serta warna pelindung dadanya berwarna hijau zamrud. Ciri mencolok yang ditampilkan yaitu dua pasang bulu putih yang panjang keluar menekuk dari bagian sayapnya.

Bulu ini dapat ditegakkan atau diturunkan. Burung betinanya kurang menarik dengan warna coklat zaitun dan berukuran kecil. Pada bagian ekornya lebih panjang dibanding dengan jantan. Burung jantan ini bersifat poligami.

Burung jantan berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah. Burung bidadari Halmahera merupakan burung endemik kepulauan Maluku. Makanan burung jenis ini yaitu serangga, buah-buahan, dan artropoda. 

3. Cendrawasih Paradigalla Ekor-Panjang (Paradigalla carunculata)

Jenis Cendrawasih yang satu ini merupakan salah satu burung besar dengan ukuran panjang sekitar 37 cm. Burung Cendrawasih memiliki warna hitam, dengan ekor panjang yang runcing.

Perhiasan yang dimiliki yaitu rona wajah berwarna kuning, merah dan biru yang terletak dekat di pangkal paruh. Burung jenis ini antara jantan dan betinanya memiliki penampilan yang mirip.

Akan tetapi jenis betinanya sedikit berwarna kusam dan lebih kecil. Burung Cendrawasih jenis ini dapat ditemukan di wilayah Papua Barat.

4. Cendrawasih Astrapia Arfak (Astrapia nigra)

Jenis burung Cendrawasih ini berasal dari dua bahasa yaitu bahasa Yunani dan bahasa latin. Astrapia nigra memiliki arti penerangan dan berarti hitam.

Burung ini banyak populasinya di wilayah Papua Barat di pegunungan Arfak dengan ketinggian antara 1700-2250 m.

Jenis burung ini sangat dilindungi karena jumlah populasinya yang terbatas. Anda juga dapat menemuinya hanya di beberapa tempat seperti di Indonesia bagian timur.

5. Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica)

Cendrawasih botak memiliki ukuran kecil dengan panjang kira-kira 21 cm. Burung jenis ini termasuk dalam marga Cicinnurus.

Burung jantannya memiliki spesifikasi warna merah dan hitam. Sedangkan pada bagian tengkuk berwarna kuning, mulut berwarna hijau terang.

Pada bagian kaki berwarna biru serta dua bulu ekor ungu melingkar. Populasinya dapat anda temui di wilayah pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat.

6. Cendrawasih Merah (Paradisaea Rubra)

Jenis burung ini memiliki ukuran sedang dengan panjang 33 cm. Jenisnya masuk dalam marga Paradisaea.

Memiliki ciri warna kuning dan coklat, paruhnya kuning. Jenis jantan memiliki ukuran 72 cm dengan bulu-bulu hiasan merah darah serta ujung berwarna putih.

Bulu pada bagian muka memiliki warna hijau zamrud agak gelap serta memiliki  ekor dua buah tali panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Sedangkan jenis betinanya memiliki ukuran lebih kecil dengan muka berwarna coklat tua dan tidak memiliki bulu-bulu hiasan.

Mengetahui beberapa jenis burung Cendrawasih itu memang bukan hal yang mudah. Hal ini diakibatkan karena jenis burung ini memiliki banyak macamnya.

Mengetahui membedakan cenderawasih jantan dan betina akan mempermudah anda lebih selektif dalam mengetahui jenisnya. Burung dari surga ini memiliki populasi yang sedikit sehingga sangat dilindungi pemerintah.

Menjaga populasinya agar tetap berkembang biak adalah cara untuk melestarikan habitat burung yang satu ini.

Pastikan anda tahu cara membedakan cenderawasih jantan dan betina agar lebih mengenalnya.

Home > Burung Cendrawasih > Membedakan Cenderawasih Jantan dan Betina Beserta Jenisnya